Dua Pemimpin Perempuan Berbagi Perjalanan Startup mereka di BloombergNEF Summit

Perempuan berperan penting dalam mengatasi perubahan iklim di seluruh dunia. Dalam Presidensi G20 2022 ini, Indonesia menyerukan transisi energi – namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan demi transisi energi yang adil.

Bali, 12 November 2022, dua perempuan pengusaha yang menjadi bagian dari portofolio startup New Energy Nexus (NEX) Indonesia, diundang ke BloombergNEF Summit 2022 untuk berbagi perjalanan mereka. Mereka adalah Nadea dari Azura Indonesia dan Indira dari Griya Luhu, yang berbagi panggung dengan dua perempuan pemimpin di industri tersebut, Leslie Dang dari Nautilus Labs dan Neneng Goenadi dari Grab Indonesia.

Di BNEF Summit, Nadea berbagi motivasi dan dorongannya untuk mengembangkan solusi inovatif untuk mengatasi perubahan iklim. “Inisiatif mendirikan Azura Indonesia berawal dari hobi saya scuba-diving. Orang pertama yang akan saya temui adalah para nelayan. Setelah banyak berdiskusi dengan para nelayan, saya jadi tahu bahwa mereka hanya bisa mencapai 5 KM dari bibir pantai dengan mesin kapal konvensional dan mengeluarkan biaya yang cukup besar. Setidaknya sebesar USD 90 hanya untuk bahan bakar, yang merupakan lebih dari 50% pendapatan mereka.” kata Nadea.

Satu nelayan bisa mengeluarkan sekitar 345 kg jejak karbon, dan saat ini di Indonesia kita memiliki sekitar 2 juta nelayan. Saat kita mengalihkan emisi, angkanya mencengangkan. Sebagai pecinta laut, Nadea ingin melestarikan keindahan laut dengan mengembangkan MantaOne, sebuah mesin penggerak elektrik yang mampu mengurangi jejak karbon hingga 345kg per bulan. Di akhir sesi, Nadea juga menyampaikan apresiasinya kepada NEX Indonesia Bali Women Climate Entrepreneurs Project, “NEX mendukung Azura Indonesia untuk meningkatkan kredibilitas proyek Manta One dan menghubungkan saya sebagai founder dengan berbagai pemangku kepentingan.”

Indira menceritakan perjalanannya bersama Griya Luhu, “ledakan yang terjadi di TPA banyak menimbulkan kerugian baik secara fisik maupun material, Griya Luhu mengajukan solusi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah, mencegah sampah masuk ke TPA. Bersama seluruh tim berdomisili di Bali, tim Griya Luhu menyadari pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam mengatasi permasalahan tersebut.” kata Indira. Sistem bank sampah sudah ada di masyarakat lokal di Bali. Namun lemahnya pengelolaan data menyebabkan bank sampah tidak efisien bahkan tidak aktif. Griya Luhu mengembangkan aplikasi untuk mempersingkat proses pendataan dan memperkenalkan sistem manajemen data yang lebih terorganisir. Dengan melakukan ini, Griya Luhu juga meningkatkan pendapatan ibu rumah tangga sebesar Rp 200.000 – 500.000 dan telah bekerja sama dengan lebih dari 700 bank sampah di 5 pulau di Indonesia.

Indira mengungkapkan rasa syukurnya bisa mewakili Girya Luhu di BNEF Summit. “NEX mendukung pemberdayaan perempuan melalui program akselerator yang sedang berlangsung. Tidak hanya mendorong startup, NEX juga memberikan kesempatan yang luar biasa bagi Griya Luhu untuk menjadi salah satu pembicara di BNEF Summit Bali. New Energy Nexus juga terlibat dalam persiapan kami dan memberikan saya beberapa saran mendalam untuk mempresentasikan cerita saya. Ini adalah pengalaman yang luar biasa di mana kita mempromosikan, memberdayakan, dan meningkatkan peran pemimpin perempuan di sektor ini.”

NEX Indonesia, didukung oleh ClimateWorks Foundation, dengan bangga mendukung ekosistem iklim bagi wirausahawan perempuan di Bali melalui Bali Women Climate Entrepreneurs Project. Melalui inisiatif ini, NEX Indonesia memberikan dukungan pendampingan dan peningkatan kapasitas kepada pengusaha perempuan di Bali dalam mengakselerasi inovasi dan ide mereka untuk mengatasi perubahan iklim.

Melalui proyek Bali Women Climate Entrepreneurs, NEX Indonesia bertujuan untuk mendukung dan memelihara usaha yang dipimpin perempuan Bali dan pengusaha perempuan di sektor energi dan iklim.

Comments are closed