Kaum Muda Bersuara Berikan Rekomendasi Kebijakan Dukung Energi Bersih & Inovasi Berkelanjutan Untuk Atasi Perubahan Iklim

New Energy Nexus (NEX) Indonesia menyelenggarakan Lokakarya Kebijakan Publik Matangi Bali yang berjudul “Mendorong Kebijakan Transisi Energi di Bali untuk Masa Depan Berkelanjutan”. Lewat lokakarya ini, NEX Indonesia mengkapasitasi generasi muda Bali untuk mengetahui dan berpartisipasi aktif dalam pembuatan kebijakan yang mendukung transisi energi & pengurangan emisi karbon untuk atasi perubahan iklim. Keterlibatan dan kepemimpinan kaum muda sangat penting untuk memastikan transisi yang berkelanjutan dan inklusif.

50 kaum muda bergabung, dengan 66% dari peserta lokakarya adalah perempuan. Sejak 2023, New Energy Nexus Indonesia telah melibatkan lebih dari 734 orang, termasuk kaum muda dan perempuan di Bali. Berbagai program pengembangan kapasitas, ruang berjejaring, dan diskusi, telah dibentuk agar masyarakat dan komunitas mempunyai wadah untuk secara kolektif bergerak atasi perubahan iklim.

Ida Bagus Setiawan, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transisi Energi, dan Sumber Daya Mineral Bali, hadir sebagai pembicara, menyoroti kondisi energi di Bali dan tantangan ke depannya: “Ada beberapa tantangan yang perlu kita atasi untuk mencapai Bali Net Zero Emission (NZE), termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia, infrastruktur dan ekosistem yang tidak memadai, kebijakan yang mendukung pengembangan energi bersih, dan proyek energi bersih dengan investasi tinggi. Oleh karena itu, anak muda sebagai penggerak masa depan Bali memerlukan program pengembangan kapasitas seperti lokakarya Matangi Bali, di mana mereka bisa memahami cara membuat kebijakan dan inovasi yang berorientasi pada iklim.”

Selanjutnya, M. Haiqal Rizaldi, Green Infrastructure Project Financing Specialist dari WRI, menekankan pentingnya kaum muda memahami analisis dan identifikasi kebijakan untuk memformulasi rekomendasi kebijakan: “Penyusunan kebijakan yang tepat perlu didasarkan pada prinsip inklusivitas dan keberlanjutan. Setiap langkah yang diambil harus memastikan bahwa tidak ada satu pun pihak yang tertinggal, termasuk kaum muda. Kaum muda perlu memahami bagaimana mengidentifikasi dan menganalisis masalah (dalam konteks kebijakan energi), agar kaum muda pun dapat menawarkan solusi kongkret berdasarkan telaah keilmuan yang dapat diadopsi oleh pembuat kebijakan.”

Enda Grimonia, Manajer Analisis Kebijakan New Energy Nexus Indonesia, menyampaikan pentingnya keterlibatan kaum dalam pembuatan kebijakan: “Masa depan transisi energi Indonesia ada di tangan kaum muda. Dengan membekali mereka pengetahuan untuk mempengaruhi kebijakan, kita tidak hanya berinvestasi dalam masa depan mereka, tetapi juga dalam masa depan bumi kita.”

Bagi NEX Indonesia, berkolaborasi dengan berbagai mitra di Bali menjadi instrumen penting dalam menjalankan berbagai inisiatif iklim yang dipimpin oleh komunitas dan kaum muda. NEX berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa LSPR, Society of Renewable Energy Universitas Udayana, UKM Kewirausahaan Universitas Pendidikan Nasional, dan Social Project Bali. Dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali sangat penting untuk memastikan efektivitas program.

Yudi, salah satu kaum muda menyampaikan antusiasmenya mengikuti lokakarya. “Menarik sekali untuk bisa mengetahui landscape regulasi net zero emission di Bali, bisa bertemu dengan peserta-peserta yang suportif dan dari latar belakang yang beragam. Dengan adanya acara ini, kami jadi mengetahui informasi terbaru sektor climate di Bali, baik dari praktisi maupun regulator.” kata Yudi, peserta lokakarya kebijakan publik, 25tahun

NEX Indonesia berharap program ini dapat menjadi langkah awal bagi kaum muda berpartisipasi dalam membentuk kebijakan yang mendorong transisi energi Bali, serta membuka lebih banyak ruang bagi kaum muda untuk berpartisipasi bermakna dalam mendukung transisi energi dan pengurangan emisi. Lokakarya kebijakan di Bali ini juga merupakan bagian dari rangkaian lokakarya yang diadakan di enam kota di bawah NEX STEP XChange – Sustainable Energy Policy XChange.

Comments are closed