Lembaga survey, Indikator Politik Indonesia, menyatakan bahwa 82% kaum muda Indonesia sudah peduli terhadap isu iklim. Melihat data tersebut, New Energy Nexus Indonesia menyadari peluang tersebut untuk mempersiapkan kaum muda menjadi pembuat kebijakan di masa depan yang memperhatikan isu iklim, khususnya transisi energi.
New Energy Nexus Indonesia, bekerjasama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat dan Society of Renewable Energy Institut Teknologi Bandung (SRE ITB), menyelenggarakan NEXSTEP XChange pertama yang berlangsung di Kampus ITB Ganesha, Bandung, Jawa Barat dan terdiri dari kegiatan Policy Case Competition dan Policy Workshop. Kedua kegiatan ini bertujuan sebagai wadah untuk kaum muda menyuarakan ide maupun meningkatkan kapasitas mereka dalam pembuatan kebijakan transisi energi di Jawa Barat. Policy Case Competition dengan tema “Kebijakan Inovasi di Sektor Teknologi Energi Bersih di Jawa Barat” ini berhasil menggaet peserta sebanyak 26 tim dari berbagai universitas di Jawa Barat dan terpilih 5 tim yang maju ke babak final pada 17 Mei 2024.
Berikut empat rekomendasi yang disampaikan oleh para finalis dalam kebijakan inovasi di sektor teknologi energi bersih di Jawa Barat:
“Kami mengidentifikasi terdapat 3 masalah yang terdapat pada kebijakan inovasi teknologi energi bersih di Jawa Barat. Pertama, keterbatasan wewenang dari Dinas ESDM Jawa Barat di kebijakan riset. Kedua, keterbatasan dana yang dimiliki. Ketiga, belum adanya wadah implementasi dari riset yang telah dilakukan. Berdasarkan ketiga masalah tersebut, kami menjabarkan menjadi beberapa rekomendasi solusi, yaitu pembuatan roadmap riset di Jawa Barat dan pengoptimalan fungsi dari pentahelix,” ungkap Muhammad Zidan, selaku ketua tim Renew Warrior dari Institut Pertanian Bogor, Juara 1 Policy Case Competition NEXSTEP XChange Jawa Barat.
Foto: Muhammad Zidan, Institut Pertanian Bogor
“Rekomendasi yang kami sampaikan kepada Pemprov Jabar adalah mengintegrasikan riset dengan pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jawa Barat. Selain itu, berkaca pada pandemi covid-19 Pemrpov Jabar perlu meningkatkan anggaran riset yang dapat tahan terhadap gangguan eksternal dan bencana” Ujar Firdausin Ahlaputra Rahman, ketua tim Pangripta Loka dari Institut Teknologi Bandung, juara 2 Policy Case Competition NEXSTEP XChange Jawa Barat.
Foto: Firdausin Ahlaputra Rahman, Institut Teknologi Bandung
“Berdasarkan studi kasus yang kami terima, dalam proses pemutakhiran Rencana Umum Energi Daerah Kabupaten/Kota (RUED) Jawa Barat kami merekomendasikan agar Pemprov Jabar dapat menyederhanakan regulasi dan persyaratan perizinan pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT) agar dapat meningkatkan investasi dan menumbuhkan industri EBT di Jawa Barat.” Ujar Agniya Alfi Habibah, dari Institut Teknologi Bandung, juara 3 Policy Case Competition NEXSTEP XChange Jawa Barat.
Foto: Agniya Alfi Habibah, Institut Teknologi Bandung
Sementara itu, Agis Triono dari Institut Pertanian Bogor, selaku juara Most Innovative Solution, memaparkan solusi paling inovatif dalam hal pendanaan riset di sektor energi bersih di Jawa Barat. Mereka merekomendasikan Pemprov Jabar untuk memanfaatkan crowdfunding dan pendanaan green wakaf untuk dapat menjadi solusi keterbatasan anggaran riset yang dimiliki Pemprov Jabar serta meningkatkan implementasi hasil riset di skala lokal.
Foto: Agis Triono, Institut Pertanian Bogor
NEX STEP XChange di Jawa Barat ditutup dengan kegiatan Policy Workshop dengan tema “Shaping West Java’s Energy Transition Policies for a Sustainable Future”. Policy Workshop kali ini diisi oleh dua pembicara yaitu Permadi Mohammad Nurhikmah, selaku Ketua Bidang Energi Dinas ESDM Jawa Barat, dan Ridwan Arif, Manajer Riset dan Pengelolaan Pengetahuan Koaksi Indonesia.
Dalam pemaparan pertama, Permadi memaparkan lanskap energi serta berbagai program yang telah diselenggarakan oleh Dinas ESDM Jawa Barat dalam mendukung akselerasi transisi energi di Jawa Barat, salah satunya melalui pelibatan kaum muda.
“Kegiatan ini menjadi pembelajaran untuk kaum muda yang akan menjadi pemimpin di masa depan. Terlebih jika kita bicara mengenai energi, ini menjadi suatu amanah atau tugas yang akan mereka emban di masa mendatang untuk menuju Net Zero Emission,” ujar Permadi.
Foto: Permadi Mohammad Nurhikmah, Ketua Bidang Energi Dinas ESDM Jawa Barat
Melalui materi kedua, Ridwan Arif memperkenalkan proses pembuatan kebijakan yang terjadi di Indonesia serta bagaimana kaum muda dapat terlibat, utamanya dalam pembuatan kebijakan transisi energi di Indonesia. Tidak hanya itu, Ridwan juga menjelaskan beberapa framework yang dapat dipakai untuk menganalisis sebuah kebijakan.
“Peran pemuda sangat penting dalam proses pembuatan kebijakan khususnya advokasi. Terlebih Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2045, sehingga kita perlu banyak melibatkan anak muda dalam pembuatan keputusan. Anak muda juga memiliki kekuatan untuk menjadi social of change, iron stock, dan social impact,” imbuh Ridwan.
Foto: Ridwan Arif, Manajer Riset dan Pengelolaan Pengetahuan Koaksi Indonesia
Policy Workshop NEX STEP XChange Jawa Barat ini diikuti oleh 50 kaum muda dengan berbagai latar belakang. Salah satu peserta workshop mengaku sangat senang dapat mempelajari kebijakan energi yang notabene menjadi hal baru bagi mereka. Melalui workshop ini, ia belajar bahwa pengelolaan kebijakan energi yang tepat dapat berdampak pada ekonomi, sosial, dan lingkungan di masa yang akan datang.
Sebagai organisasi yang berfokus pada pengembangan ekosistem teknologi energi bersih dan teknologi iklim di Indonesia, New Energy Nexus Indonesia meyakini bahwa keterlibatan kaum muda dalam kebijakan energi mampu mengakselerasi target Net Zero Emission di level nasional, maupun sub-nasional.
***