New Energy Nexus Indonesia menyelenggarakan Investor Fireside Chat Kedua Bertajuk ‘The Next Unicorn: Climate Solutions Start-ups’

Jakarta (23 Februari 2022) – New Energy Nexus (NEX) Indonesia menyelenggarakan Investor Fireside Chat kedua yang dipandu oleh Faela Sufa, Country Engagement Manager New Energy Nexus. Pandu Patria Sjahrir, Wakil Direktur PT TBS Energy Utama Tbk dan Devin Wirawan, Direktur Investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk hadir sebagai pembicara di Fireside Chat edisi kedua kali ini.

Fireside Chat adalah bagian dari upaya NEX Indonesia untuk memberikan informasi dan memantik diskusi dengan pemangku kepentingan yang bergerak di bidang pembangunan dan investasi start-up energi bersih dan solusi iklim. Tema kedua dari Fireside Chat kali ini adalah ‘The Next Unicorn: Climate Solutions Start-Ups’  yang berfokus pada potensi komersial dari startup di bidang energi bersih dan solusi iklim, serta prospek investasi pada early stage start-up dan perusahaan di bidang energi bersih dan solusi iklim di Indonesia.

Sejak tahun 2016-2021, investasi global di sektor iklim meningkat sampai lima kali lipat, mencapai US$32 miliar. Meski Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, iklim investasi di Indonesia belum mendukung perkembangan start-up energi bersih dan solusi iklim domestik.

Faela Sufa melontarkan pertanyaan kepada Pandu Patria Sjahrir tentang perspektif bisnis dari energi bersih, EV, dan investasi pada solusi iklim, serta apakah start-up Unicorn Indonesia selanjutkan akan datang dari sektor energi bersih dan solusi iklim. Dalam acara ini, para pembicara juga memberikan beberapa paparan mengapa penanam modal perlu berinvestasi di sektor ini.

“Ada lima pilar untuk mendorong transisi energi, yaitu transisi ke energi terbarukan, skema pensiun dini bagi pembangkit listruk tenaga batu bara (PLTU) yang sudah ada, implementasi penangkapan dan penyimpanan karbon, regulasi perdagangan karbon, dan dekarbonisasi sektor transportasi. Melihat bagaimana kondisinya berjalan saat ini, kami pikir ini masuk akal secara ekonomi”

“Untuk itu, berinvestasi pada inovasi (dalam bidang energi bersih dan solusi iklim) sama pentingnya, untuk mendukung transisi energi bersih. Secara global, kita melihat angka investasi yang semakin meningkat pada inovasi-inovasi dalam bidang energi bersih, penyimpanan energi, pertanian berkelanjutan, transportasi, green materials, kredit dan perdagangan karbon. Kami percaya dengan besarnya potensi pasar, Indonesia berpotensi mengambil peranan yang besar dalam industri-industri ini. Saya percaya bahwa start-up unicorn berikutnya harus menjawab pertanyaan utama tentang keberlanjutan pangan, transportasi, dan bagaimana kita menghasilkan listrik yang kita gunakan” Jawab pandu. 

Faela Sufa juga mengajukan topik diskusi kepada Devin Wirawan, mengapa menurut Devin saat ini adalah saat yang paling tepat untuk berinvestasi pada start-up solar PV.

Devin menjelaskan, bahwa sesungguhnya waktu terbaik untuk berinvestasi pada industri solar PV adalah kemarin, dan waktu kedua terbaik adalah sekarang. Devin menambahkan “Pemerintah Indonesia secara bertahap bergerak untuk mereduksi subsidi listrik secara bertahap. Dalam tujuh tahun terakhir saja, total subsidi telah menurun sebesar 67%, yang mengakibatkan kenaikan tarif PLN pada Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (CAGR) 5% dalam delapan tahun terakhir. Jika kita melihat biaya pembangkitan PLN, sekarang Rp1.348/KWh, dan saat ini Levelized Cost of Energy (LCOE) untuk perusahaan solar seperti Xurya adalah Rp924/KWh. Jadi bisa dilihat bahwa masih ada gap yang besar, dan gap itu akan terus bertambah besar. Maka dari itu, untuk perusahaan solar PV seperti Xurya, saya pikir ini adalah waktu yang strategis di mana dinamika ekonomi akan terus meningkat,”

“Menurut Hukum Swanson, harga cenderung turun 20% untuk setiap dua kali lipat pengiriman panel surya di seluruh dunia, yang berarti ada penurunan 90% selama sepuluh tahun terakhir. Sekarang, jika kita berasumsi bahwa harga saat ini akan turun 20% lagi, kita bisa melihat selisih antara biaya PLN dengan biaya energi solar rooftop yang akan terus melebar sehingga lebih menguntungkan bagi perusahaan solar,” tambah Devin.

Lebih dari 70 undangan, terutama investor dari berbagai latar belakang mengikuti diskusi melalui sesi tanya jawab.

Nurrahman dari AFD berpartisipasi dalam diskusi dan bertanya kepada Pandu tentang momen penting apa yang membentuk TBS mengubah bisnisnya ke energi berkelanjutan dan menjadi green company.

“Pertama dan sejujurnya, selain ini hal yang benar untuk dilakukan, menurut saya ini adalah bisnis yang bagus dan juga masuk akal secara ekonomi,” jawab Pandu.

“Kedua, saya akan memberikan contoh, jika Anda pelaku bisnis di bidang energi terbarukan, orang bersedia membayar yield yang lebih rendah, yang artinya kelipatan EBITDA lebih tinggi. Jika Anda mampu mengembangkan pembangkit listrik terbarukan dengan skala besar, orang bersedia membayar premium karena ada nilai kelangkaan. Jika Anda melihat dari sisi bisnis EV, saya pikir kita tahu kelipatannya, dan mengapa orang bersedia membayar untuk kelipatan itu adalah karena pasarnya masih sangat luas, belum tereksplor, dan sebagian besar masih dikembangkan. Jadi, kita bergerak dari bisnis yang sudah established, developed, dan memiliki multiple-EBITDA yang rendah menjadi bisnis yang berbeda, seperti bisnis dengan tipe pertumbuhan yang tinggi. Dan jika Anda akrab dengan lingkungan investasi di Indonesia, jika kita harus memilih antara pertumbuhan dan dividen, orang akan memilih pertumbuhan,” jelas Pandu.

Terakhir, selain dari sisi ekonomi, Pandu memiliki alasan pribadi untuk berinvestasi di bisnis yang berkelanjutan. Pandu memiliki anak perempuan yang berusia 5 tahun, dan dia ingin putrinya tinggal di Jakarta dan memiliki kualitas hidup yang jauh lebih baik daripada saat ini. 

_________

 

Pada acara mendatang kami, kami mengundang start-up tahap awal untuk bergabung dengan [RE]Spark Investment Speed ​​Dating, sesi perjodohan di mana start-up yang dikurasi dapat bertemu dengan calon investor. [RE]Spark Investment Speed ​​Dating memberikan peluang bagi para pemula untuk meyakinkan investor tentang ide bisnis mereka, membangun jaringan dengan calon investor, dan mendobrak hambatan sulitnya mendapatkan akses pendanaan untuk langkah pertama mereka. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi website kami respark.id/investment-speed-dating

 

Comments are closed