Pemanfaatan Energi Matahari untuk Meningkatkan Nilai Rantai Perdagangan Ikan Nelayan di Pulau Bungin

Dahulu, para nelayan di Pulau Bungin harus berpacu dengan waktu ketika ingin menjual ikan hasil tangkapan mereka. “Pasar ikan waktunya terbatas, ketika panen ikan atau tangkapan melimpah belum tentu menghasilkan keuntungan yang banyak pula,” ujar Boy Saputra, seorang nelayan asli Pulau Bungin. 

Jarang ada nelayan yang memiliki cold storage karena cold storage konvensional harga beli serta biaya servisnya sangat mahal ditambah daya listriknya juga besar. Hasilnya, para nelayan tidak bisa menyimpan ikan sembari menunggu pembeli. Ikan-ikan cepat membusuk dan nelayan pun merugi. 

“Industri perikanan untuk Jawa dan Bali itu sangat bergantung dengan supply ikan dari Nusa Tenggara Barat. Ketika nelayan tidak bisa menjual ikan hasil tangkapannya, maka penyerapan untuk wilayah itu bisa jauh berkurang dan merugikan NTB,” kata Nova Aryanto, CEO Olat Maras Power berbincang di salah satu rumah nelayan implementasi Cold Storage NgebUTS pada Jumat (05/08/2022). 

Melihat permasalahan ini, Olat Maras Power menawarkan banyak kemudahan bagi para nelayan di Pulau Bungin yang ingin menggunakan Cold Storage NgebUTS. Untuk mekanisme pembayaran misalnya, Olat Maras Power bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Pulau Bungin menerapkan program “satu ikan cakalang setiap hari per satu nelayan” selama dua tahun untuk melunaskan satu Cold Storage NgebUTS seharga 65 juta rupiah. Kelompok-kelompok nelayan menjadi target distribusi Cold Storage NgebUTS karena diharapkan dengan berkelompok penyimpanan ikan lebih efisien, terpusat dan tercatat dengan baik. 

“Awalnya tetap perlu edukasi kepada masyarakat. Para nelayan senang setelah dicoba dan terbukti hemat. Mereka cukup bayar listrik PLN 9 jam dari 24 jam per hari lebih hemat 30% lalu sisanya bisa dengan panel surya. Menyimpan ikan juga lebih lama 100 % karena biasanya hanya dengan styrofoam paling lama hanya 12 jam,” tambah Nova. 

Otomatis angka penjualan ikan para nelayan di Pulau Bungin meningkat secara konsisten. “Harga ikan hari ini sama dengan hari esok karena tersimpan dengan baik,” kata Boy. Kini, 30 nelayan yang terbagi dalam 3 kelompok nelayan telah memanfaatkan Cold Storage NgebUTS dari Olat Maras Power.

Dengan asistensi dari New Energy Nexus Indonesia, –– organisasi yang bergerak membangun ekosistem energi bersih dan inovasi di bidang iklim – Olat Maras Power menargetkan pengembangan penting dari Cold Storage NgebUTS beberapa diantaranya adalah menerapkan teknologi tenaga surya secara penuh 100% karena saat ini, cold storage NgebUTS masih mengimplementasikan teknologi hybrid kombinasi tenaga surya dan listrik dari PLN. Selain itu, Olat Maras Power berencana menambahkan monitoring system agar maintenance bisa dilakukan dengan mudah dari handphone atau aplikasi digital. 

New Energy Nexus Indonesia sangat membantu kami untuk scale up. Kami terhubung dengan startup lain, dan investor dari luar. Kami bisa mengelola sebuah startup di bidang ekonomi hijau dengan lebih baik. Semua jadi mungkin. Startup kami kecil, tapi mimpi kami besar untuk Indonesia,” tutup Nova.

Comments are closed