[RE]Energize Hackathon 2023 hadir sebagai ajang pertemuan para inovator, startup, dan wirausahawan iklim Indonesia yang penuh semangat dalam menghadapi tantangan yang dihadirkan oleh krisis iklim. Dengan fokus yang tajam pada energi bersih dan transformasi digital, hackathon ini menjunjung tinggi tujuan untuk mendorong perkembangan ekonomi berkelanjutan, mendorong transisi energi, serta menggalakkan dekarbonisasi di Tanah Air melalui ide-ide inovatif berbasis teknologi.

[RE]Energize Hackathon 2023 memiliki misi kuat untuk menggali potensi ekosistem lokal Indonesia, merawat gagasan kreatif yang lahir, dan mengubahnya menjadi solusi nyata yang tangguh. Inovator, startup, dan wirausahawan iklim menjadi garda terdepan dalam melawan perubahan iklim, menciptakan momen penuh arti serta membuka jalan menuju masa depan berkelanjutan.

Tanggapan terhadap hackathon tahun ini luar biasa, dengan hampir 100 tim dan total 295 peserta yang merespons ajakan ini dengan antusias. Kehadiran peserta yang beragam meliputi 213 peserta laki-laki dan 82 peserta perempuan, dari berbagai latar belakang mendorong inklusivitas dan kesetaraan gender dalam inovasi iklim. 

Berkenalan dengan 10 tim yang telah terpilih untuk berpartisipasi dalam [RE]Energize Hackathon tahun ini:

• Coral Tech – Jawa Tengah
• Ecollowance – Sumatera Selatan
• GISACT Indonesia – Jawa Barat
• PACE – Jawa Barat
• PLUMO – Bali
• PowerQ – Jawa Timur
• RETALTIVE – Daerah Istimewa Yogyakarta
• Ro-Team – Sulawesi Selatan
• Soil+ – Jawa Barat
• Terra Verde – Jakarta Raya

Dalam [RE]Energize Hackathon, audiens dapat memberikan dukungan bagi tim favorit dan memilih pemenang dalam kategori Audience Favorite. Jangan lewatkan kesempatan untuk memberikan suara mulai dari tanggal 23 Agustus 2023 di sini

Kesepuluh tim ini telah menunjukkan potensi mereka dan mengembangkan ide dan solusi inovatif mereka selama berlangsungnya hackathon. [RE]Energize Hackathon 2023 berperan sebagai panggung bagi para startup untuk berkolaborasi, bertukar pengetahuan, serta memberikan kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan mendesak akibat krisis iklim.