Startup BERKELA Dengan Inovasi Efisiensi dan Konservasi Energi Jadi Juara Pertama Program Hackathon di Festival Energi Terbarukan [RE]Spark 2022

Jakarta, 3 Juni 2022 – Sebagai puncak kegiatan Festival Energi Terbarukan [RE]Spark 2022 yang diselenggarakan New Energy Nexus (NEX) Indonesia dan didukung IKEA Foundation, diselenggarakan Hackathon yaitu ajang kompetisi pengembangan inovasi dan bisnis startup dalam menemukan solusi permasalahan iklim. Hackathon membuka peluang untuk startup di bidang energi terbarukan dan memfasilitasi para peserta untuk menemukan solusi dan mengatasi tantangan utama dalam sektor Energi Akses, Dekarbonisasi, Mobilitas Pintar, Climate Fintech, & Efisiensi Energi. 

Selama Januari-Mei 2022, NEX telah menjaring 82 tim (inovator dan startup)  melalui Hackathon Bootcamp yang diselenggarakan di 5 kota di Indonesia. Melalui proses seleksi, terpilih 10 startup atau tim yang maju ke babak final dan mengikuti Demo Day – Sesi di hari terakhir Festival Energi Terbarukan [RE]Spark hari ini (03/06).

Sepuluh startup atau tim dinilai oleh para dewan juri yang berasal dari bidang keahlian dan industri terkait dengan energi terbarukan yaitu Elrika Hamdi selaku Energy Finance Analyst di Institute for Energy Economics and Financial Analysis, Stanley Ng selaku Program Director New Energy Nexus Southeast Asia, Dr. Peggy Hariwan selaku Lead Country Analysis and Coordinator Indonesia di International Energy Agency, serta Dorman Purba selaku Energy Consultant di World Bank.

Menurut Program Director New Energy Nexus Southeast Asia, Stanley Ng yang juga salah satu dewan juri Hackathon mengatakan bahwa seluruh tim yang presentasi pada hari ini sangat potensial. “Kesepuluh tim memiliki potensi yang luar biasa. Dengan kerja keras dan dukungan yang tepat,  ide dan prototype yang mereka presentasikan dapat menjadi bisnis yang nyata. Untuk itu, New Energy Nexus menyelenggarakan kegiatan ini untuk mendukung ide dan inovasi para startup ke depannya menjadi bisnis yang sukses. Kami percaya, kesuksesan para inovator dan startup adalah kesuksesan kita bersama,” ujar Stanley.

Beberapa kriteria yang dinilai oleh para dewan juri adalah bagaimana para startup atau tim menguasi masalah dan apa solusi yang mereka tawarkan untuk mengatasi masalah tersebut. Kedua, bagaimana para startup presentasi, berinteraksi, menyampaikan idenya kepada audiens dan dewan juri. Kemudian, juri melihat bagaimana para startup atau tim dapat melihat seberapa besar bisnis dan potensi pasar produk mereka. Selain itu, para startup atau tim mengetahui siapa competitior di pasar dan apa kekuatan produk mereka lebih baik dari competitor. Terakhir, juri menilai model bisnis.

 

Berdasarkan kriteria tersebut dewan juri memilih tiga tim pemenang dan satu tim favorit yang mendapatkan total hadiah Rp 100 juta, sebagai berikut:

Juara I – Berkela, mendapatkan hadiah Rp 50 juta

Menciptakan platform yang menghubungkan pengguna (industri & bangunan) dengan informasi yang relevan, penyedia solusi (produk, layanan, pemodal), dan sumber daya (alat). Berkela hadir untuk memberikan solusi, untuk membuat penggunaan energi lebih efisien sehingga dapat menurunkan emisi gas rumah kaca, meningkatkan produktivitas, serta menciptakan iklim bisnis yang sehat antara penyedia layanan efisiensi energi dan konsumen. 

Juara II – WAUS Energy, mendapatkan hadiah Rp 30 juta

Inovasi pengolahan sampah plastik dan minyak goreng bekas menjadi bahan bakar biosintetik untuk memasak. Target pasar yang dituju adalah UMKM di bidang kuliner, dengan manfaat yang didapat dari pengurangan biaya memasak. WAUS Energy menyadari banyaknya limbah minyak goreng bekas dan sampah plastik yang berpotensi mencemari lingkungan, serta minimnya alternatif bahan bakar selain gas LPG/Minyak tanah.

Juara III – Kuantech, mendapatkan hadiah Rp 15 juta 

Memiliki invoasi teknologi yang disebut Hybrid Atmospheric Water Generator (AWG) dan desalinasi yang menghasilkan air bersih dari proses desalinasi maupun kondensasi. Inovasi ini berperan penting dalam menyediakan akses energi bersih ke daerah pesisir dan pulau-pulau kecil Indonesia. Kuantech membuat Alat Pengubah Udara Menjadi Air dan Desalinasi Air Laut Menggunakan Energi Surya. 

 

“Sebagai negara berkembang,  banyak sekali masalah yang dihadapi Indonesia, seperti sulitnya akses air bersih, masalah pendidikan hingga masalah energi. Kami senang sekali New Energy Nexus menyediakan wadah bagi para startup berkumpul menyampaikan ide-ide untuk menyelesaikan masalah-masalah energi. Kami ucapkan terima kasih kepada semua tim Nexus karena diberikan kesempatan untuk menyampaikan ide dan diberikan apresiasi atas ide kami. Kami akan terus semangat untuk mengimplementasikan ide-ide kami di tahun depan,” papar CEO Berkela, Anggara Brajamusthi.

Direktur Program New Energy Nexus Indonesia, Diyanto Imam mengucapkan selamat kepada para pemenang dan mengapresiasi seluruh tim/startup peserta Hackathon 2022 yang telah menyampaikan ide dan karyanya di bidang energi terbarukan. “Kami berharap kegiatan ini dapat menginsipirasi tim atau startup lain untuk berkontribusi dalam membangun ekosistem energi terbarukan di Indonesia. Visi kami adalah mendorong terbentuknya perekonomian berbasis energi bersih dan terbarukan yang bisa diakses seluruh masyarakat. Kami  selalu mendukung startup untuk berinovasi dan melahirkan ide dalam memanfaatkan energi baru terbarukan demi terciptanya ekonomi energi bersih di Indonesia,” ujar Diyanto.

Comments are closed