Dari Bali ke nusantara: Membaca arah baru ekosistem startup iklim Indonesia

Bali kini tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata, tetapi juga ruang lahirnya inovasi iklim. Roadmap Net Zero 2045 di provinsi ini telah mendorong munculnya berbagai solusi bisnis energi bersih, dari kendaraan listrik hingga model PLTS berbasis komunitas. Momentum ini menegaskan Bali sebagai pionir, tetapi pertanyaan yang lebih besar segera muncul: Bagaimana agar semangat yang lahir di Bali dapat mengalir ke seluruh Nusantara?

Pertanyaan itu menjadi inti diskusi dalam sesi Roundtable bertajuk ‘Dari Bali ke Nusantara: Membangun Momentum Investasi Iklim di Indonesia’. Sesi ini merupakan bagian dari acara Forum Investasi Iklim dalam rangkaian Pekan Iklim Bali 2025. Sesi ini disusun oleh New Energy Nexus Indonesia, bersama Koalisi Bali Emisi Nol Bersih, yang beranggotakan Azura Indonesia, CAST Foundation, Institute for Essential Services Reform (IESR), dan WRI Indonesia. 

Startup kecil, dampak besar

Diskusi ini mempertemukan pengusaha iklim dengan investor yang aktif mendorong solusi transisi energi. Dari Bali, hadir I Gusti Ngurah Erlangga Bayu Rahmanda Putra atau Bli Angga, yang mewakili BTI Energy dan Electric Wheel, dua startup yang memperlihatkan bagaimana kombinasi visi dan keberanian bisa melahirkan inovasi di bidang energi bersih. Kedua startup ini tumbuh melalui program inkubasi New Energy Nexus Indonesia, yang menghadirkan ekosistem kolaboratif antara regulasi progresif, komunitas lokal, dan pendampingan yang tepat bagi wirausaha energi masa depan.

Berpindah ke Sumba, Sumba Solusi Alam yang diwakili oleh ibu Rambu Yati membawa perspektif berbeda dalam menghadapi tantangan energi. Meski berdekatan dengan Bali, Sumba masih menghadapi keterbatasan akses listrik. 

Hingga kini, Sumba Solusi Alam telah menghadirkan lebih dari 340 unit PLTS di desa – desa terpencil dengan memanfaatkan limbah elektronik, seperti baterai dari motor listrik, akrilik dari TV bekas dan pelindung lampu dari bambu dan panel surya. Dampaknya terasa nyata: anak-anak dapat belajar dengan penerangan yang memadai, dan para ibu memiliki kesempatan lebih besar untuk menopang ekonomi keluarga. Inisiatif ini menjadi contoh bagaimana inovasi lokal dapat memperluas akses energi bersih sekaligus memperkuat kemandirian masyarakat. Seperti disampaikan oleh Rambu Yati:

“Kuncinya adalah konsistensi dan komitmen. Walau tantangan berat, kami tidak pernah mundur. Energi bersih harus terus berjalan agar desa-desa bisa hidup lebih terang dan masa depan lebih baik.”

Kacamata investor: Founder dan inklusi sosial

Dari sisi investor, hadir Bali Investment Club (BIC), impact investor berbasis di Ubud Bali yang berdiri sejak 2021. Hingga kini, BIC telah menyalurkan lebih dari Rp20 miliar untuk mendukung sembilan startup berdampak di seluruh Indonesia, dengan keyakinan bahwa kualitas founder menjadi kunci utama dalam melahirkan solusi berkelanjutan. 

“Business model bisa berubah, tapi founder yang tangguh akan bertahan.” ujar Okki Subagio, yang menjabat sebagai Senior Partner di BIC.

Sementara itu, Samantha Tedjosugondo, Vice President di Sweef Capital, menyoroti pentingnya memperluas makna investasi iklim. Sebagai impact fund berbasis di Singapura, Sweef menempatkan kesetaraan gender sebagai pilar utama dalam mendukung startup. Melalui Gender ROI Framework, investasi diarahkan tidak hanya untuk mengejar profit, tetapi juga untuk mendorong inklusi perempuan di tingkat kepemimpinan, tenaga kerja, hingga pengguna produk.

5 key takeaways

Roundtable ini menghasilkan 5 pelajaran penting yang memperkaya pemahaman tentang ekosistem startup iklim di Indonesia:

  1. Inovasi besar bisa dimulai dari langkah kecil – BTI Energy dan Electric Wheels menunjukkan bahwa inovasi bisnis dapat berkembang jika didukung oleh ekosistem yang progresif. Ekosistem ini terbangun melalui knowledge-sharing, kolaborasi lintas sektor, dan keterlibatan kebijakan, sehingga tercipta lingkungan yang mendukung keberhasilan jangka panjang bagi wirausaha energi bersih.
  2. Dampak sosial adalah fondasi keberlanjutan – Sumba Solusi Alam membuktikan bahwa energi bersih tidak hanya menghadirkan listrik, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dan pendidikan. Melalui inovasi dan keberanian, Sumba Solusi Alam menunjukkan bahwa solusi berbasis komunitas mampu menjawab kesenjangan energi sekaligus membuka jalan menuju transisi energi yang lebih inklusif & tidak ada tertinggal.
  3. Founder yang tangguh lebih penting dari model bisnis – Bali Investment Club menekankan bahwa ketangguhan founder menjadi faktor penentu bagi investor.
  4. Inklusi gender memberi memperkuat resiliensi startup – Sweef Capital menegaskan bahwa kesetaraan gender memperkuat resiliensi dan relevansi bisnis.
  5. Kolaborasi multipihak mempercepat transisi energi – regulasi, komunitas, modal, riset, media, dan inkubator saling melengkapi dalam membangun momentum.

Roundtable ini menegaskan bahwa Bali dapat menjadi laboratorium hidup bagi lahirnya startup iklim, sementara Sumba mengingatkan bahwa inovasi bisa tumbuh bahkan di wilayah yang jauh dari pusat perhatian. Dengan kolaborasi lintas sektor dan komitmen jangka panjang, momentum di Bali tidak hanya bisa menjadi model yang direplikasi di berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga menjadi fondasi penting menuju target Bali Net Zero Emission 2045. Kehadiran BTI Energy, Electric Wheel, dan Sumba Solusi Alam, seluruhnya alumni program New Energy Nexus Indonesia, membuktikan peran strategis ecosystem builder di sektor energi bersih dalam melahirkan pengusaha iklim yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.


Tentang Pekan Iklim Bali dan Koalisi Emisi Nol Bersih

Pekan Iklim Bali 2025 hadir untuk mempertemukan pemimpin daerah, pegiat iklim, organisasi non pemerintah, pendana dan investor, serta publik untuk bersama mendorong aksi iklim yang kolaboratif, inovatif, dan berdampak. Diadakan untuk pertama kalinya, kegiatan ini diinisiasi oleh Koalisi Bali Emisi Nol Bersih berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Bali.

Koalisi Bali Emisi Nol Bersih adalah sebuah inisiatif dari Azura Indonesia, Cast Foundation, Institute for Essential Services Reform, New Energy Nexus Indonesia, dan WRI Indonesia untuk mengembangkan kebijakan dan aksi menuju emisi nol bersih, dengan berpedoman pada nilai-nilai lokal kehidupan Bali yang harmonis dan berkelanjutan. 

Tentang New Energy Nexus Indonesia

New Energy Nexus adalah ekosistem akselerator dan pendanaan global yang mendukung pengusaha energi bersih, mulai dari teknologi baru, hingga penerapan dan adopsi energi bersih. Di Indonesia, New Energy Nexus bekerja untuk mendukung pengembangan ekosistem yang dapat mendukung kebutuhan inovator, startup, pengusaha, dan berbagai pemangku kepentingan di sektor energi bersih dan solusi iklim.

Penulis: Nasywa Makarim

Kredit Foto: Memora Productions

1 Comment